Nebulizer: Jenis, Fungsi, Cara Pakai, dan Perawatan

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

nebulizer-doktersehat

DokterSehat.Com – Khusus untuk Anda yang mengidap asma, alat bernama inhaler tentunya tidak asing lagi. Selain inhaler, ada satu jenis alat lagi yang biasanya digunakan ketika asma sedang kambuh, yaitu nebulizer. Lantas, apa itu nebulizer? Bagaimana cara pakai nebulizer?

Apa Itu Nebulizer?

Nebulizer adalah alat atau mesin pengubah cairan obat menjadi uap untuk kemudian dihirup oleh paru-paru dan membuka saluran pernapasan yang menyempit. Nebulizer terdiri dari mesin kompresor, wadah untuk menampung cairan obat, selang penghubung kompresor dan wadah cairan obat, lalu corong atau masker untuk menghirup udara yang dihasilkan oleh kompresor.

Nebulizer terdiri dari dua jenis berdasarkan sumber daya penggeraknya, yakni nebulizer listrik dan nebulizer baterai. Alat ini utamanya digunakan oleh penderita asma kronis karena uap yang dihasilkan lebih sedikit ketimbang inhaler sehingga obat bisa lebih cepat sampai ke paru-paru.

Jenis-Jenis Nebulizer

Fungsi nebulizer adalah meredakan serangan asma. Terdapat 3 jenis nebulizer yang bisa Anda temukan di pasaran, yakni nebulizer compressor, nebulizer ultrasonic, dan nebulizer mesh. Ketiganya memiliki fungsi yang sama. Perbedaan terletak di daya tahan produk, perawatan, jenis dan ukuran obat yang dapat diproses, efisiensi alat (dari segi pemakaian dan portabilitas), serta beberapa faktor lainnya.

Berikut ini jenis-jenis nebulizer yang perlu Anda ketahui.

1. Nebulizer Compressor

Jenis nebulizer yang pertama adalah nebulizer compressor. Cara pakai nebulizer compressor ini adalah dengan menggunakan daya listrik. Aliran gas bertekanan tinggi kemudian mengubah obat cair menjadi uap untuk selanjutnya dihirup oleh pasien.

Dibandingkan dengan jenis nebulizer lainnya, alat nebulizer compressor ini paling murah harganya, namun memiliki suara yang kencang saat dioperasikan. Idealnya, nebulizer digunakan selama 10-20 menit sekali pemakaian.

2. Nebulizer Ultrasonik

Nebulizer jenis ultrasonik mengandalkan getaran dengan frekuensi tinggi guna mengubah cairan obat menjadi uap. Berbeda dengan nebulizer compressor, nebulizer ultrasonik ini tidak menghasilkan suara berisik saat dioperasikan, pun ukurannya yang lebih kecil sehingga mudah dibawa kemana-mana.

Nebulizer ultrasonik menggunakan tenaga baterai sebagai sumber dayanya, yang bisa diisi ulang dengan listrik jika daya baterai lemah atau habis. Selain itu, nebulizer ultrasonik ini memiliki durasi pengobatan yang lebih cepat dibanding nebulizer lain, yakni hanya sekitar 6 menit sekali pengobatan.

Sayangnya, nebulizer ultrasonik tidak efektif jika digunakan untuk mengkompres cairan obat kental atau obat suspensi.

3. Nebulizer Mesh

Mesh nebulizer atau nebuliser mesh adalah jenis nebulizer yang memanfaatkan gelombang ultrasonik guna mengkonversi obat cair menjadi uap. Caranya dengan melewati lubang mesh, yakni lubang yang terbuat dari kawat atau benang. Pada nebulizer mesh, uap yang dihasilkan sangat halus, melebihi dua tipe nebulizer sebelumnya.

Nebulizer mesh adalah jenis nebulizer paling efisien secara ukuran dan cara pakai. Selain itu, nebulzer mesh tidak berisik saat dinyalakan. Nebulizer mesh menggunakan baterai sebagai sumber dayanya. Untuk itu, harga nebulizer jenis ini adalah yang termahal dari semua tipe nebulizer yang dijual di pasaran.

Cara Pakai Nebulizer untuk Meredakan Asma

Nebulizer adalah alat yang berfungsi untuk meredakan penyakit asma. Berikut ini cara pakai nebulizer yang baik dan benar sehingga manfaatnya bisa dirasakan dengan baik.

  • Bersihkan tubuh Anda terlebih dahulu, terutama di bagian tangan. Ini guna mencegah kuman ikut masuk ke dalam paru-paru saat menyentuh nebulizer
  • Siapkan obat yang hendak dikonsumsi, kemudian masukkan ke dalam wadah yang ada di nebulizer
  • Jika dokter menyarankan Anda untuk turut menyertakan cairan saline, maka sertakan bersama obat
  • Tempatkan corong atau masker di atas wadah, lalu sambungkan wadah dan mesin nebulizer
  • Pasang masker pada wajah menutupi mulut dan hidung dengan erat dan jangan sampai ada celah untuk uap bisa keluar
  • Nyalakan nebulizer, tarik napas perlahan melalui hidung dan buang perlahan melalui mulut
  • Lakukan sampai tidak ada lagi uap yang keluar

Durasi pemakaian nebulizer ini umumnya berkisar antara 15-30 menit, bergantung pada seberapa cepat proses pembukaan saluran napas yang menyempit tersebut.

Tips Memilih Nebulizer yang Tepat

Saat Anda didiagnosis memiliki penyakit asma, biasanya dokter akan memberikan rekomendasi alat hirup yang sesuai dengan kondisi Anda. Kendati begitu, Anda sebenarnya juga bisa menentukan sendiri nebulizer seperti apa yang akan digunakan. Beberapa hal seperti merek, harga, hingga keunggulan dan kelemahan adalah faktor kunci yang harus diperhatikan kala Anda hendak membeli nebulizer.

Memilih nebulizer yang tepat memerlukan ketelitian dan kesabaran. Anda tentu tidak mau jika nantinya nebulizer yang dibeli tidak bisa bekerja maksimal, bukan? Oleh sebab itu, sebelum membeli nebulizer, ada beberapa hal yang penting untuk Anda pahami.

1. Pilih Jenis Nebulizer yang Sesuai dengan Kondisi

Beda kondisi kesehatan, beda pula cara melakukan pengobatannya. Ketahui terlebih dahulu apa jenis gangguan pernapasan yang Anda miliki sebelum menentukan mau menggunakan nebulizer jenis apa.

Untuk penyakit ringan sepreti flu, biasanya memerlukan partikel uap yang banyak. Sedangkan gangguan pernapasan seperti PPOK akan lebih efektif jika diobati dengan menggunakan nebulizer yang memiliki partikel uap lebih kecil.

Disinilah kelebihan nebulizer compressor. Nebulizer jenis ini memiliki pengaturan partikel uap obat yang beragam sehingga hampir bisa menyesuaikan dengan apapun kondisi gangguan pernapasan yang dialami penggunanya. Ini berbeda dengan nebulizer ultrasonik dan mesh di mana keduanya cenderung memiliki pengaturan partikel uap yang konstan.

Penting bagi Anda untuk berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter terkait guna mengetahui nebulizer jenis apa yang paling cocok untuk Anda gunakan.

2. Sesuaikan dengan Usia dan Kemampuan Motorik

Menggunakan nebulizer tentunya juga harus menyesuaikan dengan kemampuan motorik dan kognitif penggunanya agar alat nebulizer ini dapat dioperasikan dengan benar sehingga fungsi nebulizer bisa optimal.

Pada anak-anak dan orang tua yang memiliki keterbatasan gerak, gunakan nebulizer yang sederhana dan portabilitasnya mumpuni, seperti nebulizer mesh atau ultrasonik. Selain itu, saat ini sudah banyak tersedia poduk nebulizer dengan motif gambar lucu yang dikhususkan untuk anak-anak sehingga mereka akan senang saat menggunakannya, di samping modelnya yang ringkas dan suara yang dihasilkan juga tidak berisik.

Satu hal yang tidak boleh terlewat, pastikan Anda mengerti juga cara pakai nebulizer tersebut guna membantu anak atau orang tua saat mengoperasikannya.

3. Pertimbangkan Efisiensi Nebulizer

Efisiensi menjadi nilai utama yang harus Anda perhatikan saat hendak membeli nebulizer. Pastikan jka nebulizer yang akan Anda beli mudah dibawa kemana-mana, dan cara mengoperasikannya juga mudah.

Selain itu, perhatikan juga bahwasanya setiap nebulizer tidak selamanya kompatibel untuk digunakan pada semua jenis obat-obatan. Penting untuk Anda menanyakan hal ini terlebih dahulu kepada dokter sehingga dokter dapat memberi saran nebulizer atau alat hirup apa yang cocok untuk obat yang dikonsumsi.

4. Portabilitas Nebulizer

Khusus untuk Anda yang memiliki mobilitas tinggi, maka pilihlah nebulizer yang berukuran kecil, ringan sehingga mudah dibawa kemana-mana. Pilih juga jenis nebulizer yang rechargeable, artinya bisa diisi ulang manakala dayanya habis.

Jika Anda lebih sering menggunakannya di rumah, nebulizer stasioner juga sudah cukup, telrbih lagi harganya yang lebih murah dibandingkan nebulizer portabel.

5. Frekuensi Penggunaan Nebulizer

Apabila  Anda penderita penyakit asma kronis yang setiap beberapa jam sekali harus menggunakan nebulizer, maka tipe nebulizer mesh lebih disarankan oleh karena alat ini sifatnya portabel sehingga mudah dibawa kemana-mana.

Lain halnya jika asma yang diderita masih dalam level ringan. Anda cukup membeli alat nebulizer compressor sehingga lebih menghemat biaya.

6. Bisa Mengakomodir 2 Obat Berbeda dalam Satu Pemakaian

Pada kasus di mana Anda harus menghirup dua obat hirup berbeda dalam satu waktu, maka pilihlah jenis alat nebulizer yang bisa mengakomodir kebutuhan Anda tersebut. Ya, kendati biasanya nebulizer hanya bisa memfasilitasi satu obat dalam satu pengoperasian, ada juga tipe mesin nebulizer yang dapat memproses dua obat sekaligus saat dioperasikan.

Ini tentu saja akan lebih memudahkan, pun lebih efisien karena Anda tidak harus memiliki banyak alat nebulizer. Sebelum membeli nebulizer jenis ini, tanyakan dulu kepada dokter Anda apakah obat yang diberikan dapat digunakan secara bersamaan.

7. Ketahanan Nebulizer

Memang, awet tidaknya suatu barang juga dipengauhi oleh bagaimana apiknya Anda merawat barang tersebut, tak terkecuali nebulizer. Akan tetapi, penting juga untuk membeli nebulizer dengan merek yang sudah bagus reputasinya sehingga ketika disandingkan dengan perawatan yang baik, alat tersebut akan tahan dalam waktu yang sangat lama walaupun berulang kali digunakan.

8. Harga Nebulizer

Ini juga tak kalah penting. Pastikan Anda memilih nebulizer yang sesuai dengan kocek. Jika Anda sabar dan teliti dalam mencari, Anda bisa mendapatkan harga nebulizer yang bersahabat dengan kantong, namun secara kualitas tidak usah diragukan. Manfaatkan promo diskon di toko online adalah solusi jitu untuk mendapatkan nebulizer berkualitas dengan harga yang lebih terjangkau.

Sebagai informasi, saat ini harga nebulizer berada di kisaran harga 150 ribu – 500 ribu rupiah, tergantung dari tipe dan merek nebulizer tersebut.

9. Aksesori Nebulizer

Memilih aksesori nebulizer seperti mouthpiece atau masker tentu menyesuaikan dengan kebutuhan dan kenyamanan Anda. Intinya, pilihlah aksesori yang berkualitas dan tahan lama. Jika nebulizer hendak digunakan oleh anak Anda, pilihlah aksesori yang lucu agar anak senang menggunakannya.

Ingat juga untuk mengganti aksesori secara berkala agar higienitas tetap terjaga, dan alat nebulizer juga tetap berfungsi dengan baik. Sering-seringlah mencari informasi di internet atau bertanya langsung kepada ahli medis seputar perawatan aksesori dan alat nebulizer.

Perawatan Alat Nebulizer

Perawatan rutin harus Anda terapkan agar fungsi nebulizer bisa optimal. Ini juga demi menjaga keawetan alat nebulizer yang Anda miliki. Berikut tips merawat nebulizer yang patut untuk Anda praktikan.

  • Pasca digunakan, bersihkan masker/mouthpiece dan wadah obat dengan air bersih (usahakan air hangat)
  • Keringkan menggunakan lap bersih hingga kering total. Atau, Anda bisa menghidupkan alat nebulizer. Udara yang dikeluarkan oleh alat akan mempercepat proses pengeringannya
  • Simpan di tempat yang steril dan tidak lembab. Kalau perlu, masukkan ke dalam kotak khusus untuk menjaga keawetan fungsinya
  • Guna memaksimalkan perawatan, setiap 3 hari sekali Anda bisa merendam komponen-komponen nebulizer di dalam air hangat yang telah dicampur cuka, diamkan selama 1 jam, lalu angkat dan keringkan
  • Ganti selang secara berkala guna menghindari infeksi kuman yang mungkin bersarang di dalamnya

Fungsi Nebulizer Selain Meredakan Asma

Selain asma, ternyata fungsi nebulizer juga untuk mengatasi sejumlah gangguan pernapasan lainnya. Berikut adalah fungsi nebulizer selain meredakan asma.

1. Meredakan Sinusitis

Penyakit sinusitis adalah radang yang terjadi di area sinus dan hidung. Guna meredakan gejala sinusitis seperti nyeri hidung dan hidung tersumbat, peneliti menyarankan untuk menggunakan nebulizer, khususnya nebulizer ultrasonic.

Nebulizer ultrasonik juga disebut ampuh untuk mengatasi infeksi bakteri yang mendasari penyakit sinusitis ini.

2. Cystic Fibrosis

Nebulizer dipercaya efektif mengatasi cystic fibrosis. Cystic fibrosis adalah penyakit kelainan genetic yang mengakibatkan tubuh tidak dapat mengendalikan garam dan air di dalam sel. Efeknya, paru-paru akan diselimuti lendir yang menyebabkan kita sulit bernapas.

Fungsi nebulizer adalah untuk menyalurkan obat yang bertugas untuk melenyapkan lendir tersebut. Nebulizer menjadi solusi hemat bagi penderita cystic fibrosis guna menyembuhkan penyakitnya. Namun, control dari dokter juga diperlukan disini agar tidak menimbulkan bahaya dan inefektivitas.

3. Bronkiektasis

Terakhir, fungsi nebulizer selain mengatasi asma ialah mengobati bronkiektasis. Bronkiektasis adalah bentuk peradangan saluran napas yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Sama seperti cystic fibrosis, bronkiektasis juga menghasilkan banyak lendir berbahaya yang dapat menganggu kinerja sistem pernapasan.

Nebulizer berperan untuk mengantarkan obat yang akan membersihkan lendir-lendir tersebut sehingga sistem pernapasan dapat kembali bekerja normal.

Itu dia informasi mengenai alat nebulizer. Sebagaimana telah disebutkan, nebulizer adalah solusi praktis, hemat, dan efektif dalam mengobati penyakit asma, pun sejumlah gangguan sistem pernapasan lainnya. Walaupun nebulizer bisa didapatkan dengan mudah, alangkah baiknya jika Anda berkonsultasi terlebih dahulu ke dokter terkait agar pembelian tidak sia-sia. Semoga bermanfaat!



Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.