Waspadai Jika Keluar Sperma Bercampur Darah!

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

sperma-berdarah-doktersehat

Doktersehat.com – Hematospermia adalah kondisi di mana adanya darah pada cairan sperma. Intensitas darah yang keluar mulai dari tidak terlihat mata (hanya bisa dilihat dengan mikroskop) sampai dengan darah yang tampak dengan mata. Sperma berdarah bisa terjadi pada siapa saja, umumnya pada pria dengan rentang usia 30 dan 40 tahun.

Pada usia muda umumnya sperma keluar darah bersifat jinak. Hematospermia atau hemospermia tidak selalu berbahaya dan kondisi ini dapat hilang dengan sendirinya. Hematospermia jarang berhubungan dengan patologi berbahaya pada pria muda.

Penyebab Sperma Berdarah

Hematospermia dapat terjadi karena perlukaan pada penis, cedera dan penggunaan celana yang teralu ketat. Pada usia kurang dari 40 tahun, penyebab hematospermia yang paling sering adalah infeksi saluran kemih. Berikut adalah penyebab adanya darah pada sperma seperti dilansir Healthline:

1. Operasi prostat atau biopsi prostat

Dua prosedur ini menjadi penyebab paling umum darah dalam sperma. Setelah melakukan biopsi atau operasi prostat, kemungkinan Anda akan melihat sedikit darah berwarna merah muda atau berwarna karat saat ejakulasi. Darah juga akan terlihat pada urine Anda.

Gejala tersebut berlangsung selama beberapa minggu, tidak disertai rasa sakit, dan biasanya akan sembuh dengan sendirinya. Konsultasikanlah dengan dokter jika jumlah darah meningkat, gejalanya bertahan beberapa minggu, atau disertai dengan rasa sakit.

2. Prostatitis

jika kelenjar prostat yang memprosuksi sperma terinfeksi, meradang, bengkak, kemungkinan menderita prostatitis. Kondisi mungkin disebabkan oleh infeksi bakteri dan dapat bersifat akut atau kronis.

Prostatitis menyebabkan rasa sakit di dalam dan beberapa bagian selangkangan, seperti testis, penis, dubur, perut bagian bawah, dan punggung bawah.

Prostatitis juga menyebabkan ejakulasi, buang air besar, dan buang air kecil yang disertai rasa sakit. Kondisi ini juga berisiko kesulitan berkemih.

Baca juga: Apa Sajakah Gejala Dari Kanker Prostat?

3. Infeksi menular seksual (IMS)

Klamidia, gonore, dan herpes merupakan penyebab umum sperma berdarah. Gejala lain dari klamidia gonore adalah keluar cariran kekuningan dari penis, nyeri di testis, dan rasa sakit saat berkemih. Sementara gejala umum dari herpes adalah lepuh kecil dan nyeri di penis.

4. Orkitis

Orkitis ditandai dengan peradangan pada satu atau kedua testis. Orkitis terkadadang dibubungkan dengan virus yang menyebabkan gondong, namun juga bisa disebabkan infeksi bakteri.

Selain sperma berdarah, kondisi ini menyebabkan rasa sakit saat ejakulasi dan berkemih. Gejala lain dari orkitis di antaranya pembesaran prostat, demam, dan pembengkakan kelenjar getah bening di pangkal paha.

5. Uretritis

Uretra merupakan tabung yang mengalirkan urine dan sperma keluar keluar dari penis. Bila tabung uretra terinfeksi, meradang, atau iritasi, kemungkinan Anda mengalami uretritis.

Uretritis ini menyebabkan munculnya darah dalam urine dan sperma. Uretritis juga menyebabkan rasa terbakar atau gatal saat berkemih dan keluarnya cairan dari penis.

6. Kanker prostat, testis, atau uretra

Ketiga penyakit ini juga menjadi penyebab munculnya darah dalam sperma, gejala dari kanker ini juga dapat muncul dengan rasa sakit atau nyeri tumpul di beberapa bagian selangkangan, di antaranya paha, testis, skrotum, dan perut.

7. Aktivitas seksual yang ekstrem

Sabagian besar aktivitas seksual, baik dengan pasangan atau masturbasi yang ekstrem, juga dapat menyebabkan sperma berdarah. Seks dalam jangka waktu yang lama tanpa orgasme juga dapat menyebabkan darah dalam sperma. Namun kondisi ini biasanya tidak menimbulkan rasa sakit atau gejala lainnya.

8. Gangguan pendarahan

Gangguan pendarahan merupakan penyakit yang dapat memengaruhi seluruh tubuh (limfoma dan leukemia), dan infeksi, seperti tuberkulosis atau schistosomiasis, juga dapat menyebabkan munculnya darah dalam sperma.

9. Tekanan darah tinggi

Munculnya darah dalam sperma kemungkinan adalah gejala hipertensi berat (tekanan darah tinggi). Kondisi ini biasanya muncul tanpa gejala sama sekali. Namun, ketika hipertensi meningkat atau tidak terkendali, gejala lainnya yang mungkin muncul seperti sakit kepala, sesak napas, dan hidung berdarah.

Penyebab sperma berdarah yang sangat jarang adalah masalah pembekuan darah, varises prostat dan tumor. Masalah pembekuan darah dapat disebabkan oleh hemofilia atau terlalu banyak mengonsumsi obat pengencer darah.

Sedangkan pada usia tua, yang mengalami keluhan darah pada sperma yang persisten, tidak kunjung sembuh dan berulang, harus dilakukan evaluasi untuk mengetahui penyebab yang jelas karena risiko terjadinya kanker lebih tinggi pada usia tua. Tumor atau kanker dapat terjadi di prostat, testis, vesikula seminalis, dan uretra. Pada kira-kira setengah kasus, hematospermia tidak diketahui penyebabnya (idiopatik).

Baca juga: Waspada Jenis-Jenis Kanker Yang Kerap Menyerang Pria

Gejala Sperma Berdarah

Gejala air mani campur darah mungkin salah satu dari hal berikut, tergantung pada penyebabnya (ini tidak termasuk semua):

  • Nyeri saat berkemih
  • Adanya darah dalam urine
  • Nyeri saat ejakulasi
  • Nyeri perut bagian bawah
  • Demam
  • Nyeri punggung bawah
  • Demam
  • Pembengkakan di testis dan / atau skrotum
  • Bengkak atau nyeri di daerah selangkangan

Cara Mengobati Hematospermia

Mengobati hematospermia tentunya sesuai dengan penyebabnya. Pada beberapa kasus, gejala ini dapat sembuh dengan sendirinya tanpa diperlukan pengobatan. Apabila penyebab hematospermia adalah infeksi saluran kemih, dokter akan meresepkan antibiotik yang sesuai.

Jika hematospermia berlangsung lebih 2 bulan, perlu pemeriksaan lebih lanjut untuk menentukan penyebabnya. Faktor yang menentukan tingkat pemeriksaan meliputi usia pasien, durasi masalah dan kehadiran hematuria (darah di urine). Diagnosis dimulai dengan riwayat medis dan pemeriksaan fisik.

Untuk mengetahui penyebab pasti dari hematospermia, Anda bisa melakukan pemeriksaan pada dokter ahli. Pemeriksaan fisik harus meliputi pemeriksaan genital dan dubur, serta tes tekanan darah.

Hipertensi dapat dikaitkan dengan hematospermia. Beberapa urolog merekomendasikan ultrasound transrectal untuk mencari adanya gangguan, seperti batu atau kista pada prostat, vesikula seminalis, dan saluran ejakulasi. Hal ini juga dapat membantu menyingkirkan kanker prostat.

Pemeriksaan lebih lanjut dapat dilakukan dengan tes urine untuk mengetahui kehadiran infeksi dan foto rontgen untuk melihat struktur uretra.

Baca juga: Tanda Samar Kanker Prostat yang Wajib Diwaspadai Pria

Namun jika ditemukan penyebabnya, maka dilakukan pengobatan sesuai penyebab sperma berdarah. Jika ditemukan infeksi diberikan antibiotika.

Trauma minor biasanya tidak butuh terapi dan hanya dilakukan observasi saja, sedangkan trauma mayor perlu dilakukan bedah terbuka. Sumbatan bisa dibuka dengan bedah ringan. Kanker diobati dengan radiasi dan kemoterapi.

Demikian penjelasan tentang penyebab sperma berdarah. Jadi, waspadai gejala sperma keluar darah ya, Teman Sehat!



Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.